Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Kedungsari Bandongan

Siang itu, Jumat tanggal 6 Januari 2011 sekitar jam 10.45, saya sedang menikmati jamuan makan siang bersama di rumah Komandan Satpol PP bersama teman kantor. Eloknya ini adalah hari ketiga berturut bagi saya dapat undangan makan siang hehe… suasana meriah banget.

Tiba-tiba anak laki-laki tuan rumah bilang kepada ayahnya ada pesawat berasap terbang rendah dan turun di sebelah barat, segera saja teman-teman Satpol PP yang juga diundang pada waktu itu memasang HT mereka masing-masing. Dan benar terdengar info dari HT kalau ada pesawat latih TNI AU jatuh di Dusun Jetis Desa Kedungsari Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Daerah itu hanya berjarak sekira 3 km dari lokasi kami, tapi harus melewati Sungai Progo.

Setelah acara makan-makan selesai saya segera meluncur ke lokasi yang memang telah saya kenal karena saya pernah bertugas lumayan lama di Wilayah Kecamatan Bandongan. Lokasi pertama jatuhnya pesawat adalah di areal persawahan dan pesawat meluncur ke pepohonan bambu di lereng tepi sungai Progo yang agak curam. Serpihan pesawat tersebar memanjang sekira 200m dari titik tumbuk sampai yang terjauh adalah bangkai kokpit yang rusak karena terjepit diantara tanah dan pepohonan.

Dari kesaksian Pak Tani yang melihat kejadian tersebut dari jarak yang sangat dekat mengatakan bahwa pesawat terbang rendah berputar 2 kali sebelum akhirmya meluncur datang dari arah timur laut menukik ke dekat tempat dia mencangkul. Kemudian pesawat berusaha naik akan tetapi terjerembab di pematang sawang kemudian terlempar ke pepohonan arah barat laut di sebuah tebing dekat Sungai Progo. Saya perkirakan mungkin pesawat ini berusaha mendarat darurat dengan memilih areal persawahan yang masih baru ditanami sehingga tanah masih lunak diharapkan efek tumbuk akan teredam, akan tetapi kecepatan yang tinggi tetap membuat pesawat hancur dan menewaskan sang Pilot

Seorang Pilot ditemukan meninggal, terjepit di kokpit pesawat latih berjenis C dengan nomor registrasi LD-3417. Tubuh Pilot berlumuran lumpur saat diangkat dari kokpit. Bodi pesawat menurut pengamatan saya terbagi dalam tiga bagian besar, moncong dan kokpit terlempar paling jauh kemudian bagian belakang pesawat dan sayap yang tercecer di sekitar lokasi.

IMG505
Bagian dari Kokpit pesawat

IMG514
Titik Tumbuk dengan serpihan bodi pesawat

IMG511
Sebuah serpihan di dekat titik tumbuk

IMG510
Sayap sebelah kiri pesawat

IMG503
Sayap sebelah kanan tersangkut di pepohonan

IMG507
Black Box?

IMG502
Evakuasi Pilot yang meninggal

Dari informasi lebih lanjut yang saya dapat dari internet menyatakan bahwa pesawat tersebut adalah buatan tahun 1976 (tua amat ya untuk ukuran pesawat) dari pabrik Beech Craft Corporation USA, dikemudikan oleh Kapten Pnb Ali Mustofa dalam rangka latihan rutin. Markas pesawat ini adalah di Lanud Adisucipto Yogyakarta. Pesawat Take off pukul 10.01 dan jatuh sekitar pukul 11.00 WIB.

Ya, satu lagi putra terbaik bangsa gugur yang dimungkinkan karena keuzuran alat yang dipakai untuk berlatih. Dengan resiko kecelakaan yang sangat tinggi dalam dunia penerbangan menggunakan pesawat-pesawat tua untuk dipakai para calon pilot pesawat tempur bisa menjadi semacam adu bejo atau russian roullete bagi para calon Pilot itu. Pilot terbaik bisa saja tewas dalam kesia-siaan karena menguji pesawat uzur yang selayaknya sudah dimuseumkan. Selama Anggaran Negara tidak memungkinkan untuk peremajaan alutsista maka kejadian-kejadian semacam ini akan terus berulang.

6 thoughts on “Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Kedungsari Bandongan

  1. Mungkin harus ada prosedur khusus yang mengharuskan pesawat dengan umur sekian sudah harus masuk kandang. Kalaupun memang sudah ada, harus di evaluasi lagi apakah memang layak..

  2. Pesawat udah tua kok masih dipake yo..
    biar yang pake udah profesional, tetap resikonya tinggi buat dipake. harusnya pesawat itu udah masuk museum, jadi penginggalan bersejarah.

  3. Sepengetahuan saya sekalipun sudah uzur tapi kalau memang masih memenuhi standar laik terbang tetap boleh dipakai untuk penerbangan.
    Saya malah penasaran dengan istilah Russian Roullete kok disamakan dengan adu begjo kenapa ya?

Leave a reply to ariev Cancel reply