Totto-chan Gadis Cilik di Jendela

Judul Buku : Totto-chan, Gadis Cilik di Jendela
Penulis : Tetsuko Kuroyanagi
Alih Bahasa : Widya Kirana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2008

setelah ngubek-ubek toko buku di seantero magelang gak ada…. akhirnya dapat juga di jogja nitip mas Yoga..
Coba bayangkan kalau anda sebagai seorang guru kelas satu SD, kemudian pas di tengah-tengah asyik mengajar salah seorang murid malah asyik termangu di jendela, kemudian dia dengan santainya memanggil pemusik jalanan dan menyuruh mereka bernyanyi, bubarlah seisi kelas ke dekat jendela…. itu hanya satu dari kenakalan keunikan si Totto-chan, tokoh kita kali ini [untung saya gak ngajar kelas 1 sd, cuma anak2 manis tpq hidayatussibyan– aman dah!]
Saking uniknya si Totto-chan sampai-sampai dia dikeluarkan dari sekolah karena para guru nggak kuat menghadapi tingkahnya yang polos, spontan dan gak bisa diam. Untung dia mempunyai mama yang baik yang mengerti keadaan putranya dan untung pula dia ketemu dengan pak Kobayashi kepala sekolah TOMOE GAKUEN, sebuah sekolah dasar yang menggunakan Gerbong kereta bekas sebagai kelasnya. Disini Totto-chan mendapatkan bimbingan dari guru yang menerapkan metode belajar dengan cara yang tidak lazim, misalnya anak didik bisa memilih sendiri masing-masing akan memulai belajar dengan pelajaran yang mereka tentukan sendiri, bisa jalan-jalan di sore hari dll.

Buku ini ada kesamaannya dengan Laskar Pelangi, pembukanya yang mengambil setting masuk sekolah dan yang jelas temanya tentang pendidikan yang dalam buku ini bagaimana pak kobayashi menerapkan sistem pendidikan yang lain dari yang sudah ada.

8 thoughts on “Totto-chan Gadis Cilik di Jendela

  1. Esa says:

    Assalaamu’alaykum wr wb
    wah..kayanya bukunya bagus. Btw, di Indonesia juga ada yang kaya gituh. Alhamdulillah, di seleksi TSP SF, kami mendapat kesempatan mengajar disana *meski hanya satu hari, satu kali*. Cuma bedanya, tempatnya bukan di gerbong KA, tapi di terminal. Terminal Depok kalo mas mau mampir. Tanya aja yayasan Bina Insan Mandiri. Sistemnya hampir sama dengan yang mas tulis ttg Totto-chan ini.
    soal enak jd anak kiyai atau cucu pejuang palestina..lebih mantap kalo kita jadi pejuang kaya mujahidin palestina 🙂
    Salam..

  2. HUks….. Saya kan ngajar kelas 2 SD…. tapi gara-garanya bukan panggil tukang nyanyi… tapi cari kepiting ke pematang sawah…
    maklum sekolah alam….. so .. nyatu bangets dengan alam gitu lohks….

    eh wah pasti asik ya jadi murid mbak muti…. 🙂

  3. Kimi says:

    Aku udah baca Totto-chan, ceritanya bagus and membangun bgt.. Kalo di banding-bandingin sama Laskar Pelangi aku lebih milih baca Totto-chan karena bahasanya lebih simple n mudah di mengerti. Laskar Pelangi juga aku suka tp kalimatnya susah dimengerti!

  4. amy adysti (ady sumpeno_riyanti) says:

    ternyata kenakalanku adalah masih wajar, karena dulu juga kurang lebih seprti itu, rasa ingin tahuku sangat besar,,,

Leave a reply to Kimi Cancel reply